Sabtu, 17 Oktober 2009

Belajar Menjadi Pendengar yang Baik

Menjadi manusia yang tugasnya diwarnai dengan bicara, bicara, dan bicara....tentu bukan hal yang mdah jika kemudian harus berperan menjadi pendengar. Apalagi menjadi pendengar yang baik. Tahun-tahun dalam hidupku kulalaui dengan bicara yang kuharapkan apa yang kuucapkan itu didengar oleh orang lain. Terutama anak-anak didikku.
Maka dengan dalih itu adalah tugas utamaku, dan mereka akan menjadi anak yang baik, maka ini doktrinku : dengar apa yang kukatakan. Apa yan kudapat ? Mungkin.....mungkin saja ada, bahkan banyak. Tapi, mengapa aku tak dapatkan bahagia dari sikap yang kupilih itu ? Bila aku selalu ingin didengar, apakah mereka berbeda denganku ? Apakaha mereka cuma ingin mendengar?
Tidak.
Aku harus berubah. Aku mau menjadi pendengar yang baik buat mereka : anak-anak didikku. Aku mau mereka menghampirikiku, aku senang mereka menyapaku, aku bahagia mereka tersenyum padaku, aku teramat tersanjung saat mereka menaruh kepercayaan padaku. Ku diam dan memposisikan diriku sebagai sahabat hati bagi mereka. Kudengar semua keluhnya, gembiranya, kejengkelannya, kemarahannya, luka hatinya........kuterima semua yang mereka tumpahkan padaku. Biar, biarkan mereka puas menyalurkan segala warna di hatinya.
Solusi ? Ternyata tidak. Mereka kerap tak butuh solusi.
Anak-anakku cuma ingin didengar. Hanya itu. Dan mereka sampaikan padaku : I LOVE YOU, MOM !
Do you know how m feel ? Sure.............I AM VERY....VERY...HAPPY. I love you , too !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan ini adalah refleksi harianku, segala komentar....please-please aja.