Rabu, 28 Oktober 2009

Jangan Dustai Hatimu

My sweet heart………
Bahagia rasanya kau percaya padaku
Tuangkan segala rasa
Tumpahkan segala beban yang sesakkan dada
Alirkan air mata bening kebimbanganmu
Padaku........

My beautiful girl.....
Bila asmara telah singgah
Siapakah yang mampu mengusirnya ?
Adakah yang sanggup mengingkari kehadirannya ?
Jangan pernah lakukan itu. Sungguh........
Meski atas nama “persahabatan”
Atau hanya karena kau tak ingin menyakiti hati seseorang.........

My Honey.........
Jangan dustai hatimu
Jangan pernah ingkari suara hatimu
Jujurlah pada nuranimu
Hatimu kan merintih
Saat tak kau akui keberadaannya
Suatu saat nanti, bila kau bersua dengannya
Berikan senyum tulus terindah untuknya
’tuk redamkan segala bimbang di hatinya.......

(Sweet memory ’tanz-’qha : 25 Okt’09 :21:25:57)

Jumat, 23 Oktober 2009

KEEP SMILE, PLEASE.....

Kutahu, ini sungguh tak terduga
Kaubilang, ini tak bisa dipercaya
Mereka pun bertanya : mengapa
Tapi ini sebuah keputusan, bukan ?

Lenganmu, telapak tanganmu begitu dingin
Kau menggeleng
Tatap matamu nanar……
Ada kilatan bening, tertahan
Kau masih juga menggeleng : tidak mungkin
Ah………

Tak kan ada gunanya bagimu
Apa pun kata yang kuucap untukmu
Bahkan usapan jemari dan peluk eratku
Tanganku basah oleh butir bening dari sudut matamu
Wahai………ke manakah perginya
Senyum segar dan derai tawamu ?

Jadi…… nikmati saja dulu dukamu
Kekecewaan ini sebuah realita
Tapi lihatlah aku, tatap mataku :
Kau masih simpan senyum untukku, kan ?
Keep smile, please…………..

(For : Romli: you’re the best for me untuk “Selendang Sutra” m)
10 Agusutus 2009)

I'M FALL I LOVE....

Ibu, curhat boleh ga ?
Please.......bantuin aku ya
Duh, harus gimana nih
Baru kali ini, bingung banget mo deketin seseorang
Gimana ya bu....

Ibu, dia dah kasih lampu hijau
Dia mau aku jemput besok
Gimana ni, langsung bilang ga ?
' ku takut keduluan yang laen ni....

Duh ibu, ternyata dia masih sayang mantannya
Tapi aku mau dia tahu, aku sungguh sayang padanya
Gimana dong, ibu
Haruskah aku melupakannya saja ?
Atau.....kutetap optimis sesuai saranmu ?
Bimbaaaaang, banget !
......................

.....he he....maaf bu, baru ngabarin
Ibu tahu ga sih....
'ku baru saja pulang
ya...iyalah, jalan ma dia
Kan..........kita baru JADIAN !

(Special for : 'ry, 629877, memory 16 Okt 2009)

Rabu, 21 Oktober 2009

AKU KECEWA...........................

Bukan kebiasaanku untuk memberikan cap tertentu yang negatif pada semua anak-anakku. Walau dia dikenal sebagai anak yang paling nakal sekali pun.
Betapa aku sangat ingin mempercayai mereka sebagai anak-anak yang baik. Anak-anak yang manis.
Baru saja kemarin aku berbincang dengannya.
Baru saja kemarin aku mencoba mendengar isi hatinya.
Baru saja kemarin kutanamkan harapan untuknya.
Baru saja semalam kudapat pesan singkat darinya.
Kupercaya, ku berharap................
Esok pagi ku 'kan melihatmu dengan senyum manismu
Esok pagi ku 'kan merasakan debur ombak semangat di dadamu
.............
tapi....aku kecewa !
Kuharap, cukup sekali ini kau buat aku kecewa
Kuterima permintaan maafmu
Agar kau tahu.............
Maafku untuk semua anak-anakku lebih dari luasnya semua samudera
........
Kini........buatlah aku tersenyum untukmu, anakku.


(Special for : Riz Hermanna, memory Kamis 22 Okt 2009)

Sabtu, 17 Oktober 2009

Belajar Menjadi Pendengar yang Baik

Menjadi manusia yang tugasnya diwarnai dengan bicara, bicara, dan bicara....tentu bukan hal yang mdah jika kemudian harus berperan menjadi pendengar. Apalagi menjadi pendengar yang baik. Tahun-tahun dalam hidupku kulalaui dengan bicara yang kuharapkan apa yang kuucapkan itu didengar oleh orang lain. Terutama anak-anak didikku.
Maka dengan dalih itu adalah tugas utamaku, dan mereka akan menjadi anak yang baik, maka ini doktrinku : dengar apa yang kukatakan. Apa yan kudapat ? Mungkin.....mungkin saja ada, bahkan banyak. Tapi, mengapa aku tak dapatkan bahagia dari sikap yang kupilih itu ? Bila aku selalu ingin didengar, apakah mereka berbeda denganku ? Apakaha mereka cuma ingin mendengar?
Tidak.
Aku harus berubah. Aku mau menjadi pendengar yang baik buat mereka : anak-anak didikku. Aku mau mereka menghampirikiku, aku senang mereka menyapaku, aku bahagia mereka tersenyum padaku, aku teramat tersanjung saat mereka menaruh kepercayaan padaku. Ku diam dan memposisikan diriku sebagai sahabat hati bagi mereka. Kudengar semua keluhnya, gembiranya, kejengkelannya, kemarahannya, luka hatinya........kuterima semua yang mereka tumpahkan padaku. Biar, biarkan mereka puas menyalurkan segala warna di hatinya.
Solusi ? Ternyata tidak. Mereka kerap tak butuh solusi.
Anak-anakku cuma ingin didengar. Hanya itu. Dan mereka sampaikan padaku : I LOVE YOU, MOM !
Do you know how m feel ? Sure.............I AM VERY....VERY...HAPPY. I love you , too !

Sabtu, 10 Oktober 2009

AKHIR RAMADHAN , BUKAN RAMADHAN TERAKHIR

Alhamdulillah, pagi nan cerah ini, jelas karunia dari Allah. Aku ingat, Allah berjanji barangsiapa yang bersyukur, Allah akan tambahkan nikmatnya. Tapi barangsiapa yang ingkar, Siksa Allah amat pedih. Nah, aku mau dapatkan nikmat yang banyak dari Allah.

Pagi ini, adalah hari terakhir Ramadhan tahun ini. Aku bersyukur karena Allah masih berikan aku kesempatan untuk mengakhirinya, dan tentu sj msh blh berharap akan datangnya Ramadhan... Ramadhan dan Ramadhan berikutnya .

Ramadhan.... kita akan segera berpisah. Ingin rasanya kudapatkan nikmat-nikmat Allah dalam detik-detikmu terus bersamaku... Namun tak kupungkiri rasa sukacita menyambut hari nan Fitri hadir di hatiku. Ah.... suka cita dan duka memang bisa saja hadir dlm detik yang sama !

Biarlah. kulalui Ramadhan ini dg sgl rasa yg pernah ada. Akhir Ramadhan kali ini......semoga bukanlah Ramadhan yang terakhir. Kuharap kau msh ingt wahai Ramadhan....... aku sedang melajar mencintaimu, belajar merindukanmu, belajar mengisi hari-hari bersamamu. Hari-hari yang penuh rahmat, kasih sayang, ampunan dan pensucian jiwa.................... I will misss you ya Ramdhan, see you....next !

SAHABAT

Sahabat.....terasa begitu berarti kala hati terluka
Sahabat.....terasa betapa sarat makna ketika hati bahagia
bila tiba-tiba, sahabat tak lagi menyapa, tak lagi tersenyum, tak lagi rentangkan hatinya
mengapakah....
sedangkan segenap kasihku tlah kuberikan untuknya
adakah aku melukai hatinya ?
adakah aku sengaja meninggalkannya ?
...
kesendirian.....kesendiria
nku dalam keriuhan canda
kepiluan.....serasa meggores perih sudut-sudut hatiku
pada siapa kutumpahkan segala rasa ?
pada siapa butiran bening ini mesti kusampaikan ?
....
Kemarilah, anakku....putriku sayang
Kuhanya mampu peluk segenap luka, duka dan pedih hatimu
Senyum tulusku, semoga mampu basuh sepimu...Tersenyumlah !
(it's special for : my sweet heart "a-n-a")

SELAMAT JALAN, BAPAK.....

Tenang, sejuk, tak lepas dari senyum
Kadang aku malu
Karena semangatku, tak mampu menyamai semangatnya
Kerap aku hanya bisa terdiam
karena kebersahajaannya

Mengusap batin anak-anak yatim
Membuat hati mereka meresa disayang
Menyantuni mereka.....dengan penuh kasih dan tulus hati
Kuingin seperti itu
Berikan aku kemampuan ya Allah...

Bapak...
Kau pergi tinggalkan kami semua
Kau pergi tuk kembali pada sangPencipta
Semoga Allah memuliakanmu di sisiNYA...

(In memoriam, Bapak H. sufri efendy,Kamis 8 Oktober 2009)